JAKARTA – Ojek online di Indonesia saat ini sangat diminati oleh banyak orang. Hal inilah yang membuat banyak platfrom transportasi online menjamur di mana-mana.
Meskipun demikian, kualitas layanan seperti jaminan rasa aman dan nyaman bagi penumpang tetap menjadi pertimbangan utama calon penumpang saat memutuskan akan menggunakan jasa transportasi online.
Berikut merangkum Okezone, Jakarta, Sabtu (12/8/2023) beberapa fakta ojek online di Indonesia semakin warna-warni dan persaingan ketat.
1. Penghasilan Ojek Online
Banyaknya pesaing sebagai driver online, kini penghasilan para driver ojol pun tidak menentu. Salah satunya di Indonesia. Dalam situasi yang baik dan menghitung rata-rata pendapatan, mereka bisa menghasilkan sebesar Rp150.000 hingga Rp250.000 dalam sehari.
2. Persaingan Ketat Antar Ojol
Sangat disayangkan sebagian aplikasi ojek online yang tidak lagi beroperasi, terutama di Indonesia. Beberapa aplikasi ini mungkin tidak terdengar asing di telinga, uber misalnya. Layanan transportasi yang telah beroperasi sejak 2009 dan berpusat di San Francisco ini mengharuskan gulung tikar karena semkin sulit bersaing dengan aplikasi lainnya.
3. Berbagai Aplikasi Ojek Online di Indonesia
Tidak hanya aplikasi Gojek dan Grab saja yang ada di Indonesia, masih banyak lagi layanan transportasi online lain yang menawarkan layanan serupa. Diantaranya ada Maxim, inDriver, Anterin, Asia Trans, Okejek, Linkaran, Nujek – Nusantara Ojek, Draiv, Kuririo, Bonceng, Shejek, Move App, KlikGo, Ojek Argo, Get Indonesia, JogjaKita, Kang Ojek, dan Walan.
Baca Juga: Bertabur Hiburan dan Edukasi Keuangan, Pesta Rakyat Simpedes 2023 Siap Menyapa Warga Bandung
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Quoted From Many Source