JAKARTA – Indeks dolar AS naik tipis terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Dolar menguat setelah belanja ritel AS untuk Juli meningkat lebih baik dari perkiraan, sementara yuan merosot ke level terendah sembilan bulan setelah bank sentral China secara tak terduga memangkas suku bunga kebijakan utama.
Melansir Antara, Rabu (16/8/2023), penjualan ritel tumbuh 0,7% pada Juli, Departemen Perdagangan AS melaporkan Selasa (15/8/2023). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari kenaikan 0,4% yang diproyeksikan oleh ekonom Refinitiv dan kenaikan 0,2% yang tercatat pada Juni.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,02% menjadi 103,2057 pada akhir perdagangan.
“Fakta bahwa pasar tenaga kerja masih kuat merupakan dukungan untuk belanja,” kata Richard Moody, kepala ekonom di Regions Financial.
Meskipun demikian, Moody memperkirakan belanja konsumen melambat setelah bulan-bulan musim panas dalam kategori seperti perjalanan, hiburan, dan rekreasi. “Hanya ada kekuatan yang begitu lama yang akan bertahan,” katanya.
Dolar AS secara singkat melonjak lebih awal dalam perdagangan setelah data sebelumnya turun, dan kemudian pulih.
Baca Juga: 7 Keunggulan Mobil Innova Reborn, Wajib Tahu Sebelum Beli!
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Quoted From Many Source