Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi, Industri Makanan Minuman Diminta Adopsi EBT : Okezone Economy

Berita79 Dilihat

JAKARTA – Industri farmasi dan makanan berperan sebagai garda terdepan dalam melindungi bumi dengan mengimplementasikan Sustainable Development Goals 2030 (SDGs) ke-12.

Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito ke depannya, pelaku industri diharapkan tidak hanya fokus pada penggunaan bahan baku dan energi yang efisien.

 BACA JUGA:

“Tetapi juga giat mendorong prinsip reuse, reduce, dan recycle serta mengadopsi Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan,” kata Penny dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (30/7/2023).

Sementara itu, General Manager Corporate Communication Indofood Sukses Makmur Tbk Stefanus Indrayana mengapresiasi BPOM yang telah memprakarsai kegiatan untuk mendukung dan mendorong dunia industri dalam mengimplementasikan poduksi dan konsumsi berkelanjutan.

“Hal ini selaras dengan SDG’s 2030 yang terdiri dari 17 tujuan yang saling berkaitan dan global trend bisnis berkelanjutan dalam menerapkan prinsip ESG yang telah menjadi tuntunan dunia,” ujarnya.

 BACA JUGA:

Indrayana menjelaskan dalam penerapan industri pangan yang mendukung keberlanjutan beberapa langkah berkelanjutan yang telah diterapkan oleh Grup

Indofood mencakup penggunaan energi terbarukan, di mana sekitar 67% sumber energi berasal dari biomassa (cangkang) dan energi surya. Selain itu, perusahaan juga melakukan efisiensi energi hingga mengimplementasikan prinsip pengelolaan limbah yang efisien melalui pendekatan reduce, reuse, dan recycle sebagai upaya menjaga keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga: Sah! Pertamina dan Petronas Tandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Shell


Follow Berita Okezone di Google News


Indrayana berharap adanya inisiatif regulator untuk menerapkan kebijakan best before daripada expiry date dapat mengurangi food waste. Selain itu, bagi perusahaan yang menerapkan praktik industri hijau dan pengurangan emisi gas rumah kaca juga perlu diapresiasi oleh pemerintah.

Baca Juga  OJK Keluarkan Aturan Pemisahan Unit Syariah Perusahaan Asuransi

 BACA JUGA:

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan bahwa industri makanan dan minuman (mamin) mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Putu menyampaikan, pertumbuhan industri mamin pada kuartal I-2023 tumbuh sebesar 5,35%. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional 5,03% pada periode yang sama.

“Industri makanan dan minuman merupakan motor pendorong pertumbuhan industri pengolahan non migas di Indonesia,” ujar Putu belum lama ini.

Berdasarkan data Kemenperin, pada kuartal I-2023, industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 38,51% terhadap pendapatan domestik bruto (PDB). Kinerja industri non migas sendiri mencetak pertumbuhan 4,67% pada kuartal II-2023.

Menurut Putu, industri makanan dan minuman merupakan subsektor yang berkontribusi terbesar yang berkontribusi pada PDB nasional. Pada periode Januari-Juni 2023, neraca perdagangan makanan dan minuman Indonesia mencapai USD11,84 miliar dolar AS.

Oleh karena itu, industri makanan dan minuman harus terus dikembangkan dengan membuka pasar-pasar baru sehingga neraca perdagangannya semakin tumbuh.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *