Vale Kuasai Sumber Daya RI selama 55 Tahun, DPR: Sudah Cukup! : Okezone Economy

Berita79 Dilihat

JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Komisi VII mendorong pemerintah untuk segera merampungkan proses divestasi 51% PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Vale dinilai sudah menguasai sumber daya Indonesia selama 55 tahun.

“Kami ingatkan Menteri ESDM terkait kesimpulan Rapat Kerja dengan Komisi VII tanggal 13 Juni 2023. Dalam kesimpulan tersebut disepakati agar Negara dalam hal ini diwakili BUMN harus menjadi saham pengendali guna mendapatkan hak pengendalian operasional dan keuangan yang selama ini masih dikuasai oleh PT Vale Indonesia,” kata Wakil Ketua Komisi VII Bambang Haryadi, Selasa (2/8/2023).

DPR juga mendesak pencatatan sumber daya dan cadangan serta aset Vale Indonesia harus dibukukan dalam kekayaan Negara Indonesia. Pasalnya saat ini aset-aset Vale Indonesia, terutama soal nikel milik bumi Sulawesi masih tercatat di Kanada.

“Sudah semestinya Menteri ESDM mendukung langkah Presiden Jokowi, yang selalu mengedepankan kedaulatan dan kemandirian energi kita,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo telah menorehkan catatan sejarah Indonesia dengan telah menguasai saham mayoritas PT Freeport Indonesia dan mengambil alih pengelolaan Blok Rokan dari Cevron (Riau). Sehingga divestasi Vale Indonesia pun akan menjadi legacy dan prestasi di era kepemimpinan Jokowi.

“Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada presiden Jokowi atas kebijakan yang berani dan berpihak kepada bangsa Indonesia atas kedua penguasaan PT Freeport Indonesia dan Blok Rokan. Dan kini kami berharap keberpihakan presiden Jokowi akan kembali dilakukan untuk penguasaan PT Vale Indonesia Tbk oleh Negara. Terlebih presiden sangat concern terhadap hilirisasi,” pungkas Bambang.

Dia menilai sudah waktunya Vale kembali ke negara, karena sudah 55 tahun beroperasi dan menguasai sumber daya Indonesia.

“Kami menilai sudah cukup PT Vale Indonesia Tbk menguasai sumber daya Indonesia, karena mereka sudah beroperasi di Indonesia 55 tahun,” ujarnya.

Baca Juga  Cek Rekomendasi Saham Hari Ini Jelang Pidato Presiden : Okezone Economy

Baca Juga: Bertabur Hiburan dan Edukasi Keuangan, Pesta Rakyat Simpedes 2023 Siap Menyapa Warga Bandung


Follow Berita Okezone di Google News


Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif memberikan pernyataan bahwa wajar saja bila induk Vale tetap memegang operasional INCO. Pasalnya perusahaan itu memiliki kompetensi yang sudah mumpuni.

“Operasi ya, karena kan pengoperasian pertambangan ya mereka kan unggul ya, kalau mengenai keuangan nanti akan diselesaikan antara kedua belah pihak,” kata Arifin.

Yang jelas Arifin bilang proses pembahasan divestasi terus berjalan dan sudah ada titik temu antara Vale Indonesia dan MIND ID selaku pihak yang ditugasi melakukan divestasi.

“Mereka berproses dan sejauh ini ada titik temu ya,” ujar Arifin.

Dalam perkembangan lainnya, Induk INCO, yakni Vale SA yang berbasis di Brasil, telah menyepakati penjualan 13% saham Vale Base Metals Limited (VBM) senilai USD3,4 miliar atau setara dengan Rp51 triliun (kurs USD1 = Rp15.000). Sebanyak 10% akan diambil lembaga investasi Arab Saudi Public Investment Fund (PIF), dan perusahaan tambang Arab Saudi Maaden. Secara bersamaan Vale juga akan menjual 3% saham VBM kepada perusahaan investasi bernama Engine No. 1.

Berkantor pusat di Toronto, Kanada, Vale Base Metals adalah salah satu produsen logam grup nikel, tembaga, kobalt, dan platinum. Salah satu anak usaha Vale Base Metals adalah PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melalui Vale Canada Limited.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *